Senin, 24 Desember 2012

dina, mau jadi apa?

gw punya temen, namanya fahmi. dia yatim piatu dan ga usah ditanya latar belakang ekonominya. tapi Tuhan itu Maha Adil, Ia anugrahi fahmi dengan kepintaran. kami sama-sama kuliah di jurusan bahasa prancis UNJ, kami sekelas. hobinya kenalan sama bule-bule dan menyambut mereka yang akan liburan di indonesia. gw lupa istilahnya, yang jelas dia menyediakan tempat bermalam buat para bule di rumahnya. dia punya buku harian, yang di dalemnya ada pesen-pesen dari para bule buat dia.

sampai suatu hari, gw baca buku hariannya ( udah ijin kok selow ). dan di bagian depan, ada salah satu bule nulis kaya gini ( dlm bahasa perancis kalo yang asli ) " aku harap kau bisa mewujudkan impianmu sebagai duta indonesia di perancis. aku akan menunggumu dan nanti aku yang akan menamanimu jalan-jalan ".

gw diem. dan bertanya pada diri sendiri, " lu mau jadi apa din? "

gw punya banyak temen yang cita-citanya jadi guru. cuma, entahlah. gw ga bakat mengutarakan maksud gw ke orang lain. nanti anak didikan gw jadi absurd kaya gw kan ga lucu. satu-satunya keinginan gw dalam bidang ajar-mengajar cuma satu. jadi pengajar Al-Qur'an di perancis.

setelah gw pikir-pikir selama beberapa hari, gw udah menetapkan gw mau jadi apa. kalo udah besar nanti, gw mau jadi sutradara atau penulis. entah penulis skenario, novel, apapun. karena di kampus ada mata pelajaran menulis yang paling gw suka dan nilainya paling bagus dari yang lain. terakhir dosen gw bilang kalo tugas karangan gw ceritanya sangat menarik. dan gw seneng banget

waktu sma juga pas tugas drama. kelompok gw, skenarionya gw yang bikin. kata guru bahasa indonesia gw, yang ceritanya paling bagus, nanti diulang lagi kalo semua kelompok udah maju. dan itu kelompok gw

imajinasi gw itu liar. kadang gw sampe deg-degan sendiri atau kaget gara-gara bayangan yang gw ciptain terlalu cetar membahana hehe. apalagi kalo lagi baca novel Nicholas Flamel yang dikarang sama Michael Scott. bukunya sampe gw lempar. gw serius

yaaaa emang sih gw masih mau jadi pengusaha kuliner

mengejar mimpi itu ga mudah. mengejar title sarjana aja gw sering terseok-seok. ada seorang teman yang pernah bilang ke gw. " kalo lo punya mimpi, beritahu banyak orang apa mimpi lo. supaya saat lo belum juga merealisasikannya, mereka akan mendesak lo supaya segera lo raih. mungkin mereka akan lakukan dengan cara sinis, tapi maknai itu sebagai tagihan yang harus cepat lo laksanakan "