sebenarnya, untuk apakah aku hidup? bila aku diberi kesempatan untuk menjadi apa dalam hidup ini, aku akan memilih menjadi sebuah bintang. ya, bintang di langit, yang memancarkan cahayanya pada malam hari. mengantarkan seutas senyuman halus di tiap bilik bibir basah tak berdosa. aku akan membuat seluruh hati yang tadinya gelisah menjadi damai setelah melihatku menari di angkasa
seandainya aku sebuah bintang, bukan manusia yang tersesat dalam kehidupan yang sesaat ini. manusia yang tak punya arah untuk menemukan arti kehidupan, atau bahkan hidup itu sendiri tak mempunyai arti yang realistis? oh sungguh malang diriku ini yang seorang manusia
seseorang telah memperingatkanku tentang kehadiran cinta untuk memperindah diriku. benarkah cinta itu indah? tapi yang kurasakan hanya sedikitnya kepekaan nurani dan membebernya keegoisan dengan mengatasnamakan 'cinta'.
sebenarnya, untuk apa aku hidup dan mempertahankan hidup? bila harus ku lalui dengan hati yang risau dan petunjuk arah yang selalu berputar cepat layaknya baling-baling tertiup topan. bisakah ku genggam apa itu kata bahagia? mengapa yang selalu kurasakan ini hanya sesak dan kesakitan yang tak kunjung henti menghantuiku?
oh adakah seseorang yang akan menjadi penopang dalam tubuhku yang rentan ini? yang akan memelukku saat isak tangis harus kulakukan dan akan menuntunku ke arah apa itu arti bahagia. menjadikan aku berarti dan memberikanku arti sebuah kehidupan hanya dengan bau tubuhnya. yang menciumiku saat aku mati agar ruhku kembali. agar aku dapat menatap mentari dan mendapatkan kekuatan untuk berdiri lagi
oh Tuhan, harus bagaimanakah aku?
tempat yang bernama putus asa, 16 maret 2010
ttd. makhluk tak berguna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar